Hutan
TNBBS S31E12, kira-kira pukul 17.00
Lihat
gw sekarang, kedinginan, meringkuk di balik sleeping bag sembari berjuang
menuangkan kata-kata di otak yang sebentar lagi juga dapat membeku karena tidak
diperkerjakan. Oh otak dan tangan, marilah kita meuliskan sesuatu!
Aku
tidak pernah bermimpi terjebak dalam hutan yang seperti ini. Dingin, sangat
dingin, udah 2 hari cuaca seperti tidak mendukung kegiatanku ini. Oh tuhan,
berilah kami matahari. Sudah 7 hari aku di hutan, dan aku mulai muak. Lihat semua
pakaianku sekarang. Baju, celana, kerudung, pakaian dalam, semua tergantung
basah. Sementara yang kering hanya selapis pakaian yang melekat di tubuh ini. Ini
juga adalah pakaian tidur yang sudah 8 hari kupakai. Dan aku masih bersyukur
memilikinya. Oiya, tas dan barang-barang juga basah. Bayangkan saudara-saudara,
besok pagi aku harus memakai pakaian basah itu untuk terus menjelajah hutan. Hia,
basah.... membayangkannya saja aku sudah lemas, dingin. Seketika aku rindu
suasana rumah yang hangat, dimana ada keluarga..... yang notabene sekarang jauh
dari sini. Berbeda pulau. I miss u Mom <3 .="" aku="" allah="" cukup="" datangkanlah="" esok.="" karena="" kau="" matahari="" sudah="" tahu="" timur="" u="" untuk="" untukku="" ya="">menderita 3>
puas
dengan baju-baju basah ini. Dingin Ya Allah, dingin. Mentalku sudah cukup turun
karena timku tidak kunjung keluar hutan jua. Masih terkungkung di dalam hutan
tanpa peradaban. Hal yang berbeda ketika pertama kali aku ikut trip. Hanya 4-5
hari kami berada di hutan/tidur di camp. Sisa 3 harinya kami berjalan di kebun
atau tidur di rumah penduduk. Hal yang berbeda dan membuatku kaget. Ternyata lama-lama
di hutan juga membuatku muak. Logistik pun mulai menipis, sehari-hari kami
hanya makan nasi putih dan mie instan (yang harusnya aku bersyukur ya...). oh
matahari, datanglah esok hari. Besok rencananya sudah harus keluar hutan. Hari ini
kami off karena hujan deras. Besok harus sudah bisa keluar hutan. Harus sudah
ke jalan rumah penduduk yang -+ 7 km dari sini. Jika engkau berikan hangatnya
matahari untuk kami, Ya Allah, insya Allah kami mampu. Aku harus mampu. Mentalku
harus kuat. Aku sudah ........ . Aku sudah pingin pulang ke mess. Berat ternyata
bagi seorang perempuan satu-satunya untuk ikut masuk ke hutan. Apalagi kalau
masalah mandi yang tentu saja aku berprinsip untuk menjaga auratku. Prinsip aku
adalah mending ga mandi, daripada buka-bukaan. Mending mandi jauh-jauh dari
camp tapi aman tidak terlihat. Aku masih menjaga auratku, Ya Allah. Sekarang masih
hujan, dari kemarin begini terus. Ya Allah aku mohon,,, datangkanlah matahari,
sang suryamu. Aku sudah tidak peduli lagi pacet, ataupun apapun itu. Berikan kami
kehangatan, kebebasan dari pakaian basah. Aku sudah pingin keluar Ya Allah. Kuatkanlah
mentalku. Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah. Aku harus ingat aku tidak
sendirian.........