Senin, 28 Februari 2011

Engga pernah ngerasa mainin hati gw ya ????!

Selasa, 22 Februari 2011

Welcome The Little Shark!

Rasanya ternyata tidak enak, tidak bisa meluapkan emosi yang ada di otak dan hati. Aku tahu harusnya aku merasa sedih, atau menangis. Tapi kali ini entah mengapa aku tidak bisa. Harusnya aku khawatir dan panik mengingat waktu yang terus berjalan. Tapi entah mengapa aku merasa santai saja. Jadi, aku harus besyukur atau justru harus dipertanyakan mengapa aku seperti tidak merasakan apa-apa. Jangan-jangan sarafku sudah mati rasa??? woaahhhhhhhh...

Bicara-bicara tentang judul postingan di atas... bertanya-tanyakah kalian tentang maksud dari hiu kecil di atas. Sebelumnya, silakan dibaca kisah inspiratif dibawah ini:

Di saat ikan mudah ditangkap di pinggir pantai Jepang, ikan-ikan itu bisa dijual di pasaran Jepang dalam kondisi segar bugar sehingga harganya pun mahal. Sebagai pecinta ikan mentah, rakyat Jepang amat menghargai kesegaran ikan. Namun, lama kelamaan, ikan makin sulit di dapat di pinggiran, sehingga nelayan mesti ke tengah laut untuk mendapatkannya. Sayang, makin jauh ke laut, makin jauh pula jarak pulang, sehingga ikan sudah tidak segar lagi ketika sampai ke pasar. Harga ikan pun jatuh.

Para nelayan mesti putar otak untuk menyiasatinya. Maka dilengkapilah kapal dengan pendingin agar ikan tetap segar. Tapi ternyata orang Jepang tak suka ikan beku. Harga jual tetap jatuh. Tak kehabisan akal, kapal mereka dilengkapi dengan tangki besar agar ikan tetap hidup sampai di pasar. Namun, karena tangkapan yang dimasukkan ke tangki banyak, ikan berdesak-desakan sehingga kurang gerak. Ternyata, daging ikan yang kurang gerak tidak seenak daging ikan lincah yang hidup di alam bebas. Maka, meski harga lebih bagus ketimbang ikan beku, tetaplah tidak semahal ikan tangkapan di tepi pantai.

Setelah putar otak, bingo! mereka dapat ide: Masukkan hiu-hiu kecil ke dalam tangki tersebut. Memang, hiu kecil itu akan memakan sebagian ikan. Namun, kehadiran ikan pemakan ikan itu menimbulkan kekalutan di dalam tangki, ikan-ikan berlarian sekuat tenaga menghindari sergapan hiu kecil. Akibatnya, sesampai di pantai, ikan dalam kondisi segar, karena mereka terus bergerak lincah sepanjang perjalanan. Harga jual ikan pun kembali semahal harga ikan yang ditangkap di pinggir pantai.


source: http://nukmanluthfie.com/2008/03/undanglah-hiu-hiu-kecil-dalam-hidup-anda/


kalau boleh diambil kesimpulan. Masalah itu seperti hiu kecil di hidup kita yang memang terus ada. Gunanya? biar kita "tidak mati". Manusia yang tidak memiliki maslah di hidupnya sulit untuk maju. Ingat peribahasa lama? Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Maka dari itu, aku harus bersyukur bahwa dalam hidupku selalu dihampiri masalah. Membuatku belajar berfikir jernih dan dewasa kan? Disaat kita berhasil melalui masalah tersebut, berarti kita naik satu level dalam kehidupan kita, sehingga disaat kita terkena masalah serupa bukan menjadi masalah lagi karena kita pernah melaluinya.
Sekarang yang bikin bingung sebenarnya adalah, kenapa aku tidak panik menghadapi masalah ini? Apa aku sudah mati rasa atau aku sudah dewasa menyikapinya? Seharusnya aku bersyukur atau justru harus khawatir karena aku tidak sepanik biasanya?
DUh,, Hiu Kecil.. kamu membuatku bingung dan bimbang ...!

Senin, 21 Februari 2011

My last time in Lampung :)


Danau Ranau dari puncak bukit,, ngos ngos ngos juga nafasnya ;)


Akhirnya sampai juga diatas :)


Berdoa sebelum berangkat.


Tetap semangat di hari pertama, carriel masih berat , Bo!


Istirahat duluuu


Nyemak= numapng istirajat di semak, hhe :P



Love this photo so much!!



Welcome to Taman Nasional Bukit Barisan selatan (tulisan di batunya)


At Rhino Camp




W.A.W . . Raflesia Arnoldii

I'm not a child (anymore)


Mungkin aku memang anak kecil yang tidak tahu apa-apa, belum dewasa katamu.
Dan mungkin aku juga masih polos, manja, merajuk hingga membuatmu geleng kepala.
Tapi aku punya hati, bukan hati anak kecil yang bisa dibujuk dengan iming-iming eskrim.
Aku juga punya rasa, yang ketika dibuat menangis tidak cukup hanya diajak jalan-jalan ke mall.
Aku pun mengenal sayang, tapi sayang ini berbeda dengan anak kecil.
Anak kecil hanya mengenal sayang kepada orang tua atau temannya, tapi yang ini jelas berbeda, sayang.
Sayang yang bisa berubah menjadi rindu tak menentu saat kamu jauh.
Berubah menjadi cemas dan khawatir saat kamu sakit.
Berubah menjadi semyuman dan gelak tawa saat kamu hadir.
Serta sayang yang tidak mempedulika siapa kamu, bagaimana kamu, ataupun sifat kamu yang juga suka membuatku geleng kepala.
Aku terima kamu apa adanya, utuh.

ternyata rasanya seperti ini...

Ada lagu yang lagi mendarah daging banget : First Love-Utada Hikaru.

Saya ingat, waktu pertama kali saya mempelajari satu demi satu arti dari kata-kata bahasa Jepang tersebut dalam Pelajaran Bahasa Jepang sewaktu SMA, saya tidak terlalu menyukai lagunya. Alasannya karena saya belum pernah mengalami apa yang dialami di lagu tersebut. Tapi sekarang, saya tiba-tiba teringat lagu tersebut dan berminat untuk membuka lagi telaah-telaah kata-kata yang dulu pernah saya pelajari. Dan hasilnya? Saya terkejut... hhaa mengapa mirip sekali dengan di lagu ya?? Sempet setelah menyanyi berulang-ulang tiba-tiba air yang berasal dari mata turun ke pipi #ceileehh,, mellow lagi nih saya#. Hha, rupanya memang sama persis seperti yang saya alami. Jadinya sekarang saya terkesan telat meng-fans-in lagu ini. Mungkin orang-orang sudah pada lupa lagu ini, sementara saya baru menyukainya. Hhoo, biarlah yang penting lagunya enak :)

Yah, tidak perlu digambarkan detil apa yang saya alami, cukup lagu ini saja yang menceritakan.



Sai gou no kisu wa

tabako no fla vor ga shita

niga kute setsunai kaori


Ashita no imagoro ni wa

Anata wa doko ni iru n darou

Dare wo omotteru n darou


You are always gonna be my love

Itsuka dareka to mata koi ni ochitemo

I'll remember to love

You taught me how

You are always gonna be the one

Ima wa mada kanashii love song

Atarashi uta utaeru made


Tachidomaru jikan ga

Ugokidasou to shiteru

Wasuretakunai koto bakari


Ashita no imagoro ni wa

Watashi wa kitto naiteru

Anata wo omotteru n darou


You will always be inside my heart

Itsumo anata dake no basho ga aru kara

I hope that I have a place in your heart too

Now and forever you are still the one

Ima wa mada kanashii love song

Atarashii uta utaeru made


You are always gonna be my love

Itsuka dareka to mata koi ni ochitemo

I'll remember to love

You taught me how

You are always gonna be the one

Mada kanashii love song

Now and forever



Dan artinya kira-kira seperti ini;



Ciuman terakhirmu

yang berasa tembakau

Yang terasa sedih dan menyakitkan



Pada saat ini atau pada esok hari

Aku membayangkan kau ada dimana

Aku membayangkan kau akan memikirkan siapa


U’re always gonna be my love

Walaupun suatu hari nanti kau akan jatuh hati pada seseorang yang lain

I’ll remember to love

You taught me how

You are always gonna be the one

Lagu sedih ini masih akan kunyanyikan

Sampai aku bisa nyanyikan lagu baru lagi


Saat aku berhenti

Aku mencoba untuk bergerak kembali

Banyak hal yang tak ingin kulupakan


Pada saat ini atau pada esok hari

Mungkin aku akan menangis

Dan mungkin aku akan memikirkanmu


U’ll always be inside my heart

Karena kamu selalu punya tempat dihatiku, hanya untukmu

I hope that i have a place in your heart too

Now n 4ever u’re still the one

Lagu sedih ini masih akan kunyanyikan

Sampai aku bisa nyanyikan lagu baru lagi


You Are Always Gonna Be My Love

Walaupun suatu hari nanti kau akan jatuh hati pada seseorang yang lain

I'll Remember To Love

You Taught Me How

You Are Always Gonna Be The One

Lagu sedih ini masih akan kunyanyikan

Sampai aku bisa nyanyikan lagu baru lagi

Sekarang selamanya



Nah, pas di bagian: Ashita no imagoro ni wa. Anata wa doko ni iru n darou. Dare wo omotteru n darou

(Pada saat ini atau pada esok hari. Aku membayangkan kau ada dimana. Aku membayangkan kau akan memikirkan siapa)
itulah tiba-tiba pipi terasa basah.


Hha, memang cengeng saya ini. Saya terima jika saya dianggap sebagai orang yang tidak mau menerima keadaan. Tapi memang seperti itu kenyataannya. Sulit buat saya mencerna setiap naik-turunnya frekuensi kejadian. Begitu cepat dimulai, begitu cepat berakhir. Pertemuan singkat yang berakhir pekat. Huffhhh,,, sedih. Dan memang betul seperti cuplikan lirik di atas, saya tidak tahu besok dia ada dimana dan akan memikirkan siapa. Setelah semua yang terjadi, saya tidak pernah tahu apa dia akan terus mengingatnya atau sekedar hanya angin lalu. Saya tahu, sebenarnya saya berhak untuk menuntut. Tapi buat apa? Dulu memang saya sempet geram, marah dan tidak terima diperlakukan seperti itu. Dengan mudahnya mencampakkan begitu saja sebelum semua resmi dimulai. Saya tahu, saya berhak marah. Tapi saya memilih diam. Sebab saya tahu, saya terlalu menyayanginya. Tidak sampai hati untuk marah sama dia. Daripada marah-marah seperti anak kecil, yang saya lakukan sejak itu adalah mengubah diri menjadi lebih baik, mengingat semua kata-kata yang dituduhkan kepada saya. dan berusaha tidak mengulanginya. Saya berusaha untuk dapat kembali seperti dulu. I try it so hard, but.... he dissapointed me. Disaat saya sedang berusaha keras mengembalikan lagi kepercayaanya, dia mengecewakan saya. Seperti dihapus ingatannya oleh mesin berteknologi tinggi, ia mengacuhkan saya. Bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Disaat itu pula saya semakin hancur. Tapi, sekali lagi saya tidak berbuat apa-apa. Tidak marah, tidak protes, ataupun menuntut. Walau saya tahu, saya berhak. Tapi toh buat apa, hanya memperkarakan yang saya tahu pasti akan ditampik dan di . . . . . . olehnya. Sekali lagi saya memilih diam. Sebab saya sayang dia. Sekarang, semua hal yang terjadi di awal terulang lagi. Jujur, saya takut untuk terjatuh lagi. Tidak mudah untuk bangkit kembali setelah semua yang terjadi. Tapi saya lebih takut kehilangan dia. Karena itu, tidak peduli orang berkata saya ini bodoh atau apa, saya “kembali”. Dan seperti yang sudah saya tebak, setelah semua terjadi lagi saya kembali dicuekkin. Sepertinya mesin penghapus memori itu aktif kembali di otaknya. Entah ya, apa memang dia pura-pura lupa, atau memng lupa, atau ingat tapi masa bodoh. Banyak opsi yang saya tidak peduli. Mungkin saya terkesan pasrah dan mau saja diperlakukan seperti itu. Tapi andai kamu tahu, kawan... saya tidak pernah merasakan yang seperti ini. Yang saya inget cuma satu: Aku sayang dia.