Selasa, 22 Februari 2011

Welcome The Little Shark!

Rasanya ternyata tidak enak, tidak bisa meluapkan emosi yang ada di otak dan hati. Aku tahu harusnya aku merasa sedih, atau menangis. Tapi kali ini entah mengapa aku tidak bisa. Harusnya aku khawatir dan panik mengingat waktu yang terus berjalan. Tapi entah mengapa aku merasa santai saja. Jadi, aku harus besyukur atau justru harus dipertanyakan mengapa aku seperti tidak merasakan apa-apa. Jangan-jangan sarafku sudah mati rasa??? woaahhhhhhhh...

Bicara-bicara tentang judul postingan di atas... bertanya-tanyakah kalian tentang maksud dari hiu kecil di atas. Sebelumnya, silakan dibaca kisah inspiratif dibawah ini:

Di saat ikan mudah ditangkap di pinggir pantai Jepang, ikan-ikan itu bisa dijual di pasaran Jepang dalam kondisi segar bugar sehingga harganya pun mahal. Sebagai pecinta ikan mentah, rakyat Jepang amat menghargai kesegaran ikan. Namun, lama kelamaan, ikan makin sulit di dapat di pinggiran, sehingga nelayan mesti ke tengah laut untuk mendapatkannya. Sayang, makin jauh ke laut, makin jauh pula jarak pulang, sehingga ikan sudah tidak segar lagi ketika sampai ke pasar. Harga ikan pun jatuh.

Para nelayan mesti putar otak untuk menyiasatinya. Maka dilengkapilah kapal dengan pendingin agar ikan tetap segar. Tapi ternyata orang Jepang tak suka ikan beku. Harga jual tetap jatuh. Tak kehabisan akal, kapal mereka dilengkapi dengan tangki besar agar ikan tetap hidup sampai di pasar. Namun, karena tangkapan yang dimasukkan ke tangki banyak, ikan berdesak-desakan sehingga kurang gerak. Ternyata, daging ikan yang kurang gerak tidak seenak daging ikan lincah yang hidup di alam bebas. Maka, meski harga lebih bagus ketimbang ikan beku, tetaplah tidak semahal ikan tangkapan di tepi pantai.

Setelah putar otak, bingo! mereka dapat ide: Masukkan hiu-hiu kecil ke dalam tangki tersebut. Memang, hiu kecil itu akan memakan sebagian ikan. Namun, kehadiran ikan pemakan ikan itu menimbulkan kekalutan di dalam tangki, ikan-ikan berlarian sekuat tenaga menghindari sergapan hiu kecil. Akibatnya, sesampai di pantai, ikan dalam kondisi segar, karena mereka terus bergerak lincah sepanjang perjalanan. Harga jual ikan pun kembali semahal harga ikan yang ditangkap di pinggir pantai.


source: http://nukmanluthfie.com/2008/03/undanglah-hiu-hiu-kecil-dalam-hidup-anda/


kalau boleh diambil kesimpulan. Masalah itu seperti hiu kecil di hidup kita yang memang terus ada. Gunanya? biar kita "tidak mati". Manusia yang tidak memiliki maslah di hidupnya sulit untuk maju. Ingat peribahasa lama? Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Maka dari itu, aku harus bersyukur bahwa dalam hidupku selalu dihampiri masalah. Membuatku belajar berfikir jernih dan dewasa kan? Disaat kita berhasil melalui masalah tersebut, berarti kita naik satu level dalam kehidupan kita, sehingga disaat kita terkena masalah serupa bukan menjadi masalah lagi karena kita pernah melaluinya.
Sekarang yang bikin bingung sebenarnya adalah, kenapa aku tidak panik menghadapi masalah ini? Apa aku sudah mati rasa atau aku sudah dewasa menyikapinya? Seharusnya aku bersyukur atau justru harus khawatir karena aku tidak sepanik biasanya?
DUh,, Hiu Kecil.. kamu membuatku bingung dan bimbang ...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar